Ilmu Budaya Dasar secara
sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar
dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia
dan kebudayaan . Suatu karya dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah,
sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari
yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan
karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk .
Pengetahuan budaya
mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus).
Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep.
Puisi adalah Puisi (dari
bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create)
adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk
tambahan, atau selain arti semantiknya.
Menelusuri proses kreatif penulisan puisi sama asyiknya
dengan menulis puisi itu sendiri. Setiap penyair jika ditanya soal ini, yakni
ditanya soal apa dan bagaimana menulis puisi, maka ia akan menjawab pertanyaan
tersebut dengan cara pandangnya masing-masing, yang khas, yang satu sama
lainnya berbeda. Namun demikian secara esensial jawaban dari pertanyaan
tersebut; pasti mengarah pada inti yang sama, bahwa menulis puisi pada dasarnya
merupakan medan ekspresi dari bayang-bayang pengalaman. Dan apa yang dimaksud
dengan bayang-bayang pengalaman atau mengolah pengalaman sebagai sumber
penciptaan puisi itu. meski secara ringkas sudah diuraikan pada halaman
sebelumnya.
Penekanan pada segi
estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah
yang membedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan.
Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak
sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi
sumber segala kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati
seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya.
Puisi tennasuk seni
sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/ unsur dari
kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa
penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang
artistik/ estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
- Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya
personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi
segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
- Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna
ganda, banyak tafsir.
- Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi
suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga
terasa hidup dan memukau.
- Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah
diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
- Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan
hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun alasan-alasan
yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar
adalah sebagai berikut :
- Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
- Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi
disebut “pengalaman perwakilan”. lni berarti bahwa manusia senantiasa
ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan
pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang
terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan
kepada para mahasiswa memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting
untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sndiri dan tentang
masyarakat.
- Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
- Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat
menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun did sendiri, karena
melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati
manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
- Puisi dan keinsyafan sosial
- Puisi juga memberikan kepada manusia tentang
pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang terlibat dalam isue dan
problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar
manusia sosial yang bisa berupa ;
- penderitaan atas ketidak adilan
- perjuangan untuk kekuasaan
- konflik dengan sesamanya
- pemberontakan terhadap hukum Tuhan,
Sumber :
http://mymok.multiply.com/journal/item/101?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://rajarayuprabawati.wordpress.com/2012/03/29/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusteraan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar